“Kau seorang jenius.” kata-kata yang dia dengar ketika masih kecil itu adalah racun. Encrid bercita-cita menjadi seorang ksatria, tapi dia segara menyadari kalau itu sia-sia. “Kau ingin hidup menggunakan pedang dengan kemampuanmu yang seperti itu?” beberapa orang menertawakannya. “Menyerah saja.” beberapa orang memberi saran untuk melupakan itu. Meski dengan semua itu, cita-citanya tetap tidak berubah. Dia tidur lebih sedikit, lari lebih lama dan berlatih lebih keras dari siapa pun. Namun, pada suatu hari, dia tewas karena lehernya tertusuk pedang. Encrid membuka matanya kembali pada pagi “Hari.”
“Kau seorang jenius.” kata-kata yang dia dengar ketika masih kecil itu adalah racun. Encrid bercita-cita menjadi seorang ksatria, tapi dia segara menyadari kalau itu sia-sia. “Kau ingin hidup menggunakan pedang dengan kemampuanmu yang seperti itu?” beberapa orang menertawakannya. “Menyerah saja.” beberapa orang memberi saran untuk melupakan itu. Meski dengan semua itu, cita-citanya tetap tidak berubah. Dia tidur lebih sedikit, lari lebih lama dan berlatih lebih keras dari siapa pun. Namun, pada suatu hari, dia tewas karena lehernya tertusuk pedang. Encrid membuka matanya kembali pada pagi “Hari.”
Saran aja nih ya min istirahat dulu mjngkin mimin lgj kecapekan
rafles 13 berkomentar:Saran aja nih ya min istirahat dulu mjngkin mimin lgj kecapekan
aman bang
Arif Rahman Prasetyo berkomentar:aman bang
Tq ufh fi perbaiki min